Cara Pengambilan Gambar Dengan
Kamera
Kamera merupakan salah satu alat penting dalam
suatu pembuatan film. Fungsi kamera yaitu mengambil atau merekam adegan-adegan
yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian divisualisasikan oleh pemain-pemain
yang melakukan adegan-adegan. Kamera dioperasikan oleh kru film yang biasa
disebut kameramen dan dioperasikan sesuai dengan arahan sutradara. Untuk
menjadi seorang kameramen harus mengetahui jenis-jenis kamera, mengenal
cara-cara atau teknik memegang kamera, teknik pengambilan gambar, unsur-unsur
dalam pengambilan gambar, dll.
1.
CARA
MEMEGANG KAMERA VIDEO.
Peganglah kamera
dengan mantap. Gunakan satu tangan untuk memegang kamera dan mengoperasikan
kontrol zoom, dan tangan yang lain untuk menjaga agar posisi kamera tidak mudah
goyah. dapat digerakkan ke berbagai posisi, tergantung dari sudut pengambilan
yang diinginkan - pada banyak kondisi gunakan selalu tripod untuk menjaga
gambar tetap stabil.
2.
ZOOM.
Hindarkan penggunaan
tehnik zoom untuk merekam pemandangan yang luas tanpa menggunakan tripod. Ini
adalah cara dasar untuk menghindari terjadinya guncangan pada gambar yang dapat
berakibat tidak bergunanya gambar yang terekam.
3.
SUARA.
Perlu diperhatikan
mengenai suara. Bila kita tidak menggunakan earphone, kamera tetap merekam
suara-suara latar yang tidak diperlukan, maka jangan mengeluarkan suara yang
tak perlu atau berbicara ketika sedang merekam.
4.
PERATURAN
10 DETIK.
Peraturan penting
dalam merekam adalah, rekamlah dalam waktu yang lebih lama dan hindarkan
pergerakan-pergerakan kemera yang tidak perlu. Selalu rekam satu adegan
sekurangnya dalam 10 detik. Ini akan memudahkan editor film untuk mengambil
potongan-potongan gambar yang diperlukan. Ingat untuk tetap menghitung sampai
10 detik, meskipun pada kondisi yang sulit, 10 detik ini terasa lama. Rekam
subyek Anda selama 10-20 detik, stop dan ambil gambar yang lain.
5.
PANNING
& TILTING
Panning (mengambil gambar bergerak secara horizontal) dan Tilting (mengambil
gambar bergerak secara vertikal) sebaiknya digunakan secukupnya saja bila ingin
mendapatkan gambar dasar dengan berpindah posisi gambar, atau bila kita sudah
berpengalaman sebagai operator film. Bila kita memutuskan untuk melakukan panning,
gerakkanlah kamera sehalus yang kita bisa dan jangan mendadak. Ingat selalu
aturan10 detik untuk setiap gambar diam/statis pada awal dan juga pada akhir
pengambilan gambarpanning. Selalu lebih baik mengambil banyak gambar
statis, dan ingat juga bahwa nantinya gambar yang kita ambil akan diedit
kembali oleh editor. Penggunaan panning sebaiknya jangan
terlalu lama (antara 3 sampai 5 detik).
6.
FOKUS,
EXPOSURE AND WHITE BALANCE (KESEIMBANGAN WARNA) .
Periksa selalu fokus
dan exposure. Bila menggunakan zoom jauh dan dekat
fokuskan selalu pada jarak ideal ke objek yang kita inginkan untuk direkam dan
ketika kita melakukan zoom jauh semuanya terlihat fokus - bila
kita melakukan zoom pada objek terdekat terlebih dahulu lalu
kita zoom pada objek lain di kejauhan (contohnya hewan di
kejauhan) maka akan membuat gambar sama sekali tidak fokus. Adanya perbedaan
antara objek yang samar dan objek utama yang jelas adalah sangat penting.
Bahkan objek yang hanya sedikit tidak fokus akan membuat film menjadi tidak berguna.
Periksa selalu exposure dan cobalah merekam pada objek yang
sama dengan cara manual dan otomatis untuk memastikan kita mendapatkan gambar
terbaik yang kita inginkan. Bila kita sudah memiliki banyak pengalaman, hal ini
menjadi tidak perlu lagi untuk dilakukan .
7.
TANGGAL
DAN WAKTU.
Jangan pernah memasang
tanda tanggal dan waktu pada layar film yang terekam, ini akan membuat film
sama sekali tidak dapat digunakan . Penulisan tanggal dan waktu pada layar film
tidak membuktikan bahwa film ini diambil pada saat yang tertulis dilayar,
karena bisa saja yang tertulis tanggal 5 November 1950 tidak menjamin
pengambilan film tersebut pada tahun 1950, bisa saja setiap orang merubah
tanggal dan waktu tersebut. Namun, sebaiknya kita selalu merekam suara kita
pada awal pengambilan gambar yang menjelaskan kapan gambar tersebut direkam,
lokasi dan negara dimana kita merekam gambar- cara inilah yang dapat merekam
secara permanen informasi waktu dan tempat pengambilan film. Hal ini sangatlah
penting dan seringkali terlupa, dan bila kita lupa apa dan dimana persisnya
sebuah gambar diambil, celakalah kita. Bila kita memiliki GPS untuk menunjukkan
lokasi kita berada, selalu rekam dengan film pembacaannya dan juga rekam latar
belakangnya. Tidak seperti tanda tanggal dan waktu, hal ini dapat memberikan
bukti.
8.
CUTAWAYS
(GAMBAR PENGISI).
Bila kita merekam
sebuah obyek, kegiatan ataupun wawancara kita perlu selalu mengambil gambar
yang lain. Sebagai contoh, bila kita merekam sebuah wawancara kita perlu untuk
merekam juga kantor orang yang kita wawancarai atau sesuatu yang lain untuk
memberikan penjelasan tambahan bagi film wawancara kita. Kita lihat contoh
lain, bila kita membuat film tentang orang utan, jangan lupa untuk merekam
hutan dimana mereka tinggal dan kebakaran hutan yang merusakan habitatnya. Ini
akan membuat sebuah film lebih informatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar